Oleh: Bhikkhu Thitavamso Thera ,
SekWil SAGIN Sumatera Utara dan Aceh
==========================================
Namo Tassa Bhagavato Arahato Sammasambuddhassa
Apa sesungguhnya yang telah dikumandangkan Buddha kepada dunia, waktu beliau menyampaikan kotbah yang pertama sekali?. Hingga peristiwa itu memiliki arti yang sangat penting, sampe saat ini ajaran pertama sekali tetap diperingati, dan pada tahun ini telah selesai diperingati pada tanggal 8 juli yang lalu, bahkan mempunyai nilai keramat bagi kemanusiaan yang menganutnya.
Dalam kotbah ajaran pertama beliau itulah beliau menyampaikan hakekat kehidupan umat manusia, dan tujuan kehidupan ini, dan bahkan lebih daripada itu, Beliau menunjukan jalan yang sangat mulia yang mengarahkan kekesucian, untuk membebaskan manusia dari cengkraman penderitaan, dan semua itu disimpulkan dalam Empat kebenaran Ariya dan bisa juga dikatakan sumber dari ajaran beliau.
Kebenaran Ariya yang pertama adalah kebenaran tentang adanya derita “dukkham ariyasaccam” yang mencengkrap kehidupan ini yang mungkin sebagian orang tidak menyadarinya, dari lahir hingga akhir hayat kita, proses jasmani yang melalui lahir hingga usia tua melewati bermacam-macam penyakit, semua ini adalah bentuk dari derita, inilah derita secara jasmaniah. Semua aspek mental yang tidak menyenangkan, sedih, dihina, putus asa,kegagalan dan banyak lagi gangguan batin, itu adalah bentuk dari penderitaan mental kita.
Penderitaan mental dan jasmani ini merupakan penderitaan yang sangat terasa. Namun apapun juga yang tunduk kepada ketidak kekalan, yang senantiasa berubah-rubah, yang tidak pernah memuaskan ini adalah sumber derita.
Nafsu keinginan, disertai dengan hawa nafsu untuk menemukan kesenangan rangsangan pikiran dan ke lima pintu indra kita, adalah sumber dari derita, inilah kebenaran Ariya kedua yang dikumandangkan Buddha “dukkha samudayo ariyasaccam”. Baik itu rangsangan nafsu keinginan akan penjelmaan maupun rangsangan nafsu akan pemusnahan diri sendiri.
Dan terhentinya semua hawa nafsu tanpa sisa melepaskan bebas terpisah sama sekali dari ketagihan nafsu keinginan yang disertai hawa nafsu inilah yang disebut kebenaran Ariya yang ketiga “dukkhanirodha ariyasaccam”.
Kebenaran ariya keempat “Dukkhanirodhagaminipatipada ariyassacam”ini adalah jalan yang sangat mulia, jalan untuk melenyapkan sebab-sebab penderitaan. Dan bagi yang dengan sempurna menghayati dan mempraktekannya pasti mampu mencapai kebahagiaan tertinggi “Nibbana”. Jalan ini sesungguhnya hanya satu namun terdiri dari delapan unsur yang tidak bisa dipisahkan satu dari yang lainnya, yaitu; pengertian, pikiran, ucapan, perbuatan, penghidupan, usaha, kesadaran, dan samadhi dan kesemuanya ini harus dijalankan dengan benar.
Dengan apa yang telah diajarkan Buddha dalam kotbah pertama beliau ini apabila kita mampu menerapkan dalam kehidupan kita maka kebahagiaan yang sesungghunya akan selalu mengikuti kita.
Sabbe satta bhavantu sukhitatta, semoga semua makhluk berbahagia.
Sadhu Sadhu Sadhu